Minggu, 27 November 2011

soal fisika

FISIKA

1. Pernyataan ini merupakan teori elektron, kecuali….
A. setiap atom terdiri dari ini yang dikelilingi oleh elektron
B. inti atom bermuatan (+) dan elektron bermuatan (-)
C. atom netral berarti muatan pada inti sama dengan muatan elektronnya
D. atom yang mendapat tambahan elektron bermuatan (+)

2. Plastik yang digoosokan kain Wool akan bermuatan negatif karena.....
A. elektron pindah dari plastik ke kain wool
B. proton pindah dari plastik ke kain wool
C. elektron pindah dari kain wool ke plastik
D. proton pindah dari plastik ke kain wool

3. Besarnya gaya tolak menolak antara 2 muatan yang sejenis adalah ...
A. sebanding dengan muatan dan berbanding terbalik dengan jarak
B. Sebanding dengan muaatan dan berbanding teebalik denagan kuadrat jarak
C. Sebanding dengan kuadrat muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
D. Berbanding terbalik dengan muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak

4. Dua benda bermuatan listrik +2 C dan +3 C terpisah sejauh 4cm. Apabila K=9.109 Nm2/C2. Maka besar gaya tolak-menolaknya adalah....
A. 3,375.1012 N C. 3,375.10-12 N
B. 3,375.1013 N D. 3,375.10 -13 N

5. Dua buah benda bermuatan Q1 dan Q2 terletak pada jarak r satu sama lain. Agar gaya antara muatan Q1 dan Q2 menjadi 4F1 maka ......
A. jarak harus dijadikan 2r
B. jarak harus dijadikan 0,5 r
C. jarak harus dijadikan 0,25r
D. jarak harus dijadikan 4r

6. Untuk memindahkan listrik 2Coulomb dari A ke B diperlukan energi 6 joule. Perbedaaan potensial antara A dan B adalah....
A. 3 Volt C. 12 Volt
B. 4 Volt D. 18 Volt

7. Kuat arus yang mengalir melalui sebauh kawat tiap 1jam adalah 2A, hal ini berarti besar muatan listrik yang mengalir selama 1jam itu adalah....
A. 720 Coulomb
B. 3600 Coulomb
C. 360 Coulomb
D. 7200 Coulomb

8. Dalam waktu 1 menit banyaknya muatan yang mengalir adalah 12 coulomb, kuat arus listrik sebesar .....
A. 12 A C. 3 A
B. 0,2 A D. 5A

9.

10. 1 Panjang kawat 4. Kuat arus
2. Suhu 5. Beda potensial
3. Luas penampang 6. Hambatan jenis
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan kawat penghantar adalah….
a. 1, 2 dan 3 c. 1, 2 dan 5
b. 1, 2 dan 6 d. 1, 3 dan 6

11. Dibawah ini yang bukan prinsip dari susunan hambatan seri adalah…
a. Memperbesar hambatan suatu rangkaian
b. Kuat arus listrik yang dilalui tiap komponen sama
c. Berfungsi sebagai pembagi kuat arus
d. Besar hambatan pengganti Rs = R1 + R2 + R3 + ….

12. Eka ingin menyusun 3 buah resistor yang besarnya sama untuk mendapatkan hambatan total yang kecil, maka ia harus menyusunnya seperti …….

13. Besar hambatan pengganti dan kuat arus yang mengalir pada hambatan 3Ω pada gambar di bawah ini adalah …..

14. 4 buah baterai 1,5V, 1Ω yang disusun secara paralel. Kemudian ujung-ujungnya dihubungkan dengan sebuah lampu pijar berhambatan 0,5Ω. Kuat arus yang mengalir pada lampu pijar dan tegangan jepitnya adalah….
a. 2Ω; 0,1V d. 2Ω; 1,1V
b. 2Ω; 1V e. 2Ω; 1,2V

15. Agus menghidupkan sebuah lampu dengan hambatan 5Ω, dinyalakan selama 20 sekon. Jika arus yang mengalir pada lampu 3 A, maka besar energi yang telah dipakai lampu tersebut adalah…
a. 300 Joule c. 750 Joule
b. 500 joule d. 900 joule

16.
No Alat listrik Daya Tegangan
1
2
3
4 Radio
Kipas Angin
TV
Setrika 40 watt
70 watt
75 watt
250 watt 220 volt
220 volt
220 volt
220 volt
Dari kelima alat listrik tersebut yang mempunyai hambatan terbesar.....
a. Radio c. TV
b. kipas angin d. Setrika

17. Lampu pijar mempunyai spesifikasi 220 volt, 50 watt artinya adalah….
a. Daya lampu 220V menghasilkan keluaran 50 watt
b. Lampu akan menghasilkan 220V dan 50 watt
c. Lampu akan menghasilkan daya 50 watt bila dipasang pada tegangan 220V
d. Lampu akan menghasilkan daya lebih dari 50 watt bila dipasang pada tegangan 220 volt.

18. Sebuah lampu tertulis 25 watt, 110 Volt. Jika lampu ini dipasang pada tegangan 220 volt, ternyata lampu ini terbakar. Hal ini disebabkan daya listrik yang diserap sebesar.....
a. 50 watt c. 50 watt
b. 12,5 watt d. 100 watt

19. Sebuah bola lampu yang berukuran 10watt/20Volt dipasang pada rangkaian, berarti kuat arus yang mengalir adalah…
a. 5 A c. 2 A
b. 1 A d. 0,5 A

20. Sebuah keluarga menyalakan TV rata-rata 10 jam sehari. TV tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 220V dan menghasilkan arus 2,5A. bila harga energi listrik Rp 15,00/KWH. Maka harga energi listrik itu perhari adalah….
a. Rp 82,5 c. 87,5 e. Rp 92,5
b. Rp 85,5 d. Rp 90,5

SOAL LATIAN BIOLOGI

1. Amoeba termasuk Rhizopoda yang alat geraknya berupa ….
A. flagela
B. silia
C. pseudopodia
D. bulu cambuk
E. rambut getar
2. Jenis parasit Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense yang merupakan parasit berbahaya bagi manusia termasuk kelas ….
A. Flagellata
B. Ciliata
C. Rhizopoda
D. Sporozoa
E. Ciliophora
3. Parasit malaria yang hidup di kelenjar liur nyamuk disebut ….
A. merozoit
B. sporozoit
C. gametosit
D. oosista
E. sista
4. Konjugasi yang terjadi pada Paramecium berhubungan dengan ….
A. reproduksi seksual
B. metabolisme
C. pertumbuhan sel
D. reproduksi aseksual
E. adaptasi
5. Protista yang mengandung klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan dan mempunyai flagela untuk bergerak seperti hewan adalah ….
A. radiolaria
B. foraminifera
C. Euglena
D. Paramecium
E. Noctiluca
6. Organel yang terdapat di dalam sitoplasma Protozoa air tawar yang berfungsi sebagai osmoregulasi adalah ….
A. plasmosol
B. selaput plasma
C. plasmogel
D. vakuola kontraktil
E. vakuola nonkontraktil
7. Ditemukanorganisme yang tempathidupnya di laut dan air tawar, mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk, dan bersifat parasit. Organisme tersebut termasuk kc dalam kelas ….
A. Sporozoa
B. Rhizopoda
C. Flagellata
D. Sarcodina
E. Ciliata
8. Mikroorganisme penyebab penyakit disentri adalah ….
A. Trypanosoma gambiense
B. Entamoeba histolytica
C. Leishmania donovani
D. Plasmodium vivax
E. Escherichia coli
9. Suatu mikroorganisme ditemukan dalam feses manusia dengan ciri-ciri tidak mempunyai klorofil, berbulu getar (silia), dan menyebabkan gangguan pada perut. Mikroorganisme tersebut termasuk dalam genus ….
A. Didinium
B. Balantidium
C. Volvox
D. Euglena
E. Stentor
10. Penyakit kala azar disebabkan oleh….
A. Leishmania donovani
B. Leishmania tropica
C. Trypanosoma evansi
D. Trypanosoma gambiense
E. Trypanosoma ginggivalis

MATEMATIKA

MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Selain dalam bentuk diagram, penyajian data juga dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Berikut ini akan dipelajari lebih jelas mengenai tabel distribusi frekuensi tersebut.
1. Distribusi Frekuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit. Perhatikan contoh data berikut.
5, 4, 6, 7, 8, 8, 6, 4, 8, 6, 4, 6, 6, 7, 5, 5, 3, 4, 6, 6
8, 7, 8, 7, 5, 4, 9, 10, 5, 6, 7, 6, 4, 5, 7, 7, 4, 8, 7, 6


2. Distribusi Frekuensi Bergolong
Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
Apabila data di atas dibuat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi tunggal, maka penyelesaiannya akan panjang sekali. Oleh karena itu dibuat tabel distribusi frekuensi bergolong dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang, misalnya 65 – 67, 68 – 70, … , 80 – 82. Data 66 masuk dalam kelompok 65 – 67.
b. Membuat turus (tally), untuk menentukan sebuah nilai termasuk ke dalam kelas yang mana.
c. Menghitung banyaknya turus pada setiap kelas, kemudian menuliskan banyaknya turus pada setiap kelas sebagai frekuensi data kelas tersebut. Tulis dalam kolom frekuensi.
d. Ketiga langkah di atas direpresentasikan pada tabel berikut ini.

Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut.
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
65 – 67 → Interval kelas pertama
68 – 70 → Interval kelas kedua
71 – 73 → Interval kelas ketiga
74 – 76 → Interval kelas keempat
77 – 79 → Interval kelas kelima
80 – 82 → Interval kelas keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80 merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76, 79, dan 82 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.
c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5, tepi bawah kelas kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5 – 64,5 = 3.
e. Titik Tengah

3. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini.

4. Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini. Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan sebagai berikut.

5. Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.

6. Poligon Frekuensi Kumulatif
Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.


b. Ogive naik dan ogive turun
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Jumat, 25 November 2011

the gingerbread man

The Gingerbread Man
User Rating: / 2240
PoorBest 
The Gingerbread ManOnce upon a time, an old woman and her husband lived alone in a little old house. The couple had no children, and being lonely, the woman decided to make a boy of gingerbread. She carefully mixed the batter, rolled out the dough, and cut out out a very nice gingerbread man. She added sugar icing for his hair, mouth, and clothes, and she used candy chips for buttons and eyes. What a fine looking gingerbread man he was! The old woman put him in the oven to bake. After he was fully done, she slowly opened the oven door. Up jumped the gingerbread man, and he ran out the door saying,
"Run, run, as fast as you can!
You can't catch me!
I'm the Gingerbread Man!"
The old woman and the old man ran after him, but they could not catch him.


CowAnd so the Gingerbread Man ran and ran. While he running, he met a cow.
"Moo," said the cow. "You look very fine! Fine enough to eat!" And the cow started to chase to little man.
But the Gingerbread Man ran faster, saying,
"I ran away from an old woman,
I ran away from an old man,
And I can run away from you!
I can!"

And he laughed,
"Run, run, as fast as you can!
You can't catch me!
I'm the Gingerbread Man!"
The cow ran after the Gingerbread Man, but she could not catch him.


HorseThe Gingerbread Man kept running, and soon he met a horse.
"Neigh," said the horse, "You look mighty tasty. I think that I would like to eat you."
"But you can't!" said the Gingerbread Man.
"I ran away from an old woman,
I ran away from an old man,
I ran away from a cow,
And I can run away from you!
I can!"

And so he ran singing,
"Run, run, as fast as you can!
You can't catch me!
I'm the Gingerbread Man!"
The horse ran after the Gingerbread Man, but he could not catch him.



ChickenThe Gingerbread Man ran and ran, laughing and singing. While he ran, he met a chicken.
"Cackle, cackle," said the chicken, "You look fine enough to peck for dinner. I'm going to eat you, Mr. Gingerbread Man."
But the Gingerbread Man just laughed.
"I ran away from an old woman,
I ran away from an old man,
I ran away from a cow,
I ran away from a horse,
And I can run away from you!
I can!"

And so he ran singing,
"Run, run, as fast as you can!
You can't catch me!
I'm the Gingerbread Man!"
The chicken ran after the Gingerbread Man, but she could not catch him.


The Gingerbread Man was proud that he could run so fast.
"Nobody can catch me," he thought. So he kept on running until he met a fox.
He just had to tell the fox how he ran faster than all the others.

Fox"Mr. Fox," he said,
"As tasty as I appear to be,
I cannot let you catch and eat me.
I ran away from an old woman,
I ran away from an old man,
I ran away from a cow,
I ran away from a horse,
I ran away from a chicken,
And I can run away from you!
I can!"
But Mr. Fox did not seem to care.

"Why would I want to bother you?" asked Mr. Fox. "You don't even look that tasty. No, young man, I don't want to eat you at all."
The Gingerbread Man was so relieved.

"Well, indeed, Mr. Fox," said the Gingerbread Man. "If you don't mind, I think I'll take a little rest here." And the Gingerbread Man stopped running and stood still.
And right when he stood still. Snap! went Mr. Fox's jaws right into the Gingerbread Man until he was gone.
"He was very tasty after all," thought the fox.

the princess and the pea

The Princess and the Pea
User Rating: / 4675
PoorBest 
Once upon a time there was a prince who wanted to marry a princess; but she would have to be a real princess. He travelled all over the world to find one, but nowhere could he get what he wanted. There were princesses enough, but it was difficult to find out whether they were real ones. There was always something about them that was not as it should be. So he came home again and was sad, for he would have liked very much to have a real princess.

One evening a terrible storm came on; there was thunder and lightning, and the rain poured down in torrents. Suddenly a knocking was heard at the city gate, and the old king went to open it.

It was a princess standing out there in front of the gate. But, good gracious! what a sight the rain and the wind had made her look. The water ran down from her hair and clothes; it ran down into the toes of her shoes and out again at the heels. And yet she said that she was a real princess.

Well, we'll soon find that out, thought the old queen. But she said nothing, went into the bed-room, took all the bedding off the bedstead, and laid a pea on the bottom; then she took twenty mattresses and laid them on the pea, and then twenty eider-down beds on top of the mattresses.

On this the princess had to lie all night. In the morning she was asked how she had slept.

"Oh, very badly!" said she. "I have scarcely closed my eyes all night. Heaven only knows what was in the bed, but I was lying on something hard, so that I am black and blue all over my body. It's horrible!"

Now they knew that she was a real princess because she had felt the pea right through the twenty mattresses and the twenty eider-down beds.

Nobody but a real princess could be as sensitive as that.

So the prince took her for his wife, for now he knew that he had a real princess; and the pea was put in the museum, where it may still be seen, if no one has stolen it.

BAHASA INDONSIA

RINGKASAN MATERI BAHASA INDONESIA
(Materi-materi yang wajib dipelajari)
Artikel ditulis oleh www.stan-prodip.info
• Pembinaan Bahasa Indonesia
• Ejaan
• Pemakaian Kalimat
• Bahasa Surat-menyurat
• Pilihan Kata
• Laporan Teknis
Pembinaan Bahasa Indonesia
Peristiwa penting yang menyangkut kehidupan bangsa kita, baik yang
menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia masa kini maupun masa
depan adalah peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Peristiwa itu
selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda yang sejak tahun 1978
sekaligus dijadikan Hari Pemuda. Dalam peringatan itu dibacakan naskah
Sumpah Pemuda 1928 yang merupakan kutipan Putusan Kongres Pemudapemuda
Indonesia tahun 1928 sebagai berikut :
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonseia mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonsia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda merupakan pernyataan kebulatan tekad yang dijalin oleh
tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur pertama dan kedua merupakan
pengakuan terhadap tanah air Indonesia yang satu, yang didukung oleh
satu kesatuan bangsa Indonesia. Unsur yang ketiga merupakan pernyataan
tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa
Indonesia.
Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya
sebagai bahasa nasional dan pada tahun 1945 secara konstitusional, seperti
yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36
dikukuhkan sebagai bahasa Negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai
(1) lambang kebanggaan nasional,
(2) Lambang jati diri (identitas) nasional
(3) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakng
sosial budaya dan bahasanya dan
Materi Persiapan Masuk STAN : Bahasa Indonesia
Created by www.stan-prodip.info
Dilarang memperbanyak, mengedarkan, menjual dan memamerkan tanpa ijin tertulis dari pengelola stan-prodip.info
2
(4) Alat perhubungan antar budaya antar daerah.
Ejaan
Artikel ditulis oleh www.stan-prodip.info
Pendahuluan
Secara umum, orang menganggap bahwa ejaan berhubungan dengan
melisankan bahasa. Hal itu terjadi karena orang terikat pada kata atau
nama itu. Di dalam bahasa, sebetulnya ejaan berhubungan dengan ragam
bahasa tulis. Ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat)
dengan menggunakan huruf dan tanda baca.
Di dalam perkembangannya, bahasa Indonesia pernah menggunakan
beberapa macam ejaan. Mulai tahun 1901, penulisan bahasa Indonesia
(waktu itu masih bernama bahasa Melayu) dengan abjad Latin mengikuti
aturan ejaan yang disebut Ejaan van Ophusyen. Peraturan ejaan itu
digunakan sampai bulan Maret 1947, yaitu ketika dikeluarkan peraturan
ejaan yang baru oleh Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan, Mr.
Soewandi- dengan Surat Keputusan No. 264/Bhg. A. tanggal 19 Maret 1947
(kemudian diperbaharui dengan lampiran pada Surat Keputusan tanggal 1
April 1947, No. 345/Bhg. A). Peraturan ejaan yang baru itu disebut Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi.
Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai Agustus 1972, setelah
diresmikan di dalam pidato kenegaraan Presiden Suharto pada tanggal 16
Agustus 1972. Penjelasan lebih lanjut mengenai aturan ejaan itu dimuat
dalam (Pedoman Umum) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
dilampirkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0196?U/1975, tanggal 27 Agustus 1975. Di dalam pedoman itu diatur halhal
mengenai
(1) Pemakaian huruf,
(2) Penulisan huruf,
(3) Penulisan kata,
(4) Penulisan unsur serapan dan,
(5) Tanda baca.
Berikut ini disajikan beberapa segi yang dirasakan belum mantap mengenai
penerapan aturan ejaan seperti yang dikemukakan di dalam pedoman itu,
yaitu beberapa hal yang menyangkut pemakaian huruf, penulisan huruf,
penulisan kata dan penulisan unsur serapan.

PERKENALAN

Hay......

Nama saya YUNITA RANI